Sebuah Surat Dari Bapa
Mengapa kau tinggalkan kasihmu yang mula-mula?
Mrk 12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang
mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus
memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan
bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
Mrk 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang
terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Mrk 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu
dan dengan segenap kekuatanmu.
Mrk 12:31 Dan hukum yang kedua ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang
lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Dosa telah merusak hubungan kita dengan Bapa Surgawi. Itulah sebabnya
mengapa dosa seharusnya dicabut dan disingkirkan jauh-jauh dari kehidupan kita.
Dosa harus dibenci dan ditolak mampir dalam kehidupan kita. Tujuan dosa adalah
mencuri satu hal yang paling vital bagi kita, yaitu persekutuan yang intim
antara kita dan Tuhan. Tujuan dosa adalah untuk memisahkan kita dengan Tuhan,
Juruselamat kita.
Di dalam Tuhan Yesus, kehidupan kita disempurnakan. Kita harus mengejar
keakraban dengan Tuhan. Mengenal Dia dan berjalan bersamaNya harus menjadi
tujuan kita yang terutama, prioritas pertama hidup kita, pusat fokus, perhatian
dan kerjakeras kita.
Vance Havner berkata,”persyaratan utama untuk menjadi seorang misionaris
bukan mengasihi jiwa-jiwa, sebagaimana sering kita dengar, melainkan mengasihi
Kristus dengan cinta mula-mula.
Jadi apapun yang kita kerjakan entah itu berdoa, mempelajari Alkitab,
bersaksi bagi Kristus, memuridkan, menyembah, berkhotbah, mengajar, melayani,
memberi bahkan sebagai anak atau orangtua...... Semua harus mengalir dari hati
yang mengasihi Tuhan. DIA adalah sumber kekuatan kita, Dialah motivasi kita,
Dialah dasar kita yang teguh.
Why 2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih
payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap
orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya
rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati
mereka pendusta.
Why 2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh
karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
Why 2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena
engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Why 2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau
telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan.
Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki
dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Gereja Tuhan dapat meninggalkan persekutuan yang erat dengan Tuhan, selagi
mereka bekerja keras untuk DIA, sambil menjaga kemurnian moral dan doktrin
mereka.
Inilah yang harus kita lakukan apabila kasih kita kepada Yesus mulai
dingin. Kita harus memperbarui hubungan kita dengan DIA! Kita harus menyediakan
waktu yang berkualitas untuk bersekutu denganNYA, mencurahkan segenap isi hati
kita padaNYA di dalam doa, dan menceritakan kepadaNYA segala pikiran dan beban
yang memberatkan hati kita. Kita mengangkat suara kita kepadaNYA dalam pujian
dan penyembahan, menyanyikan lagu-lagu pujian yang memiliki kesan mendalam bagi
kita saat melewati tahun-tahun yang sulit, serta menyatakan kasih kita
kepadaNya melalui ucapan syukur dan puji-pujian. Di saat itulah, kita memenuhi
pikiran dan hati kita dengan firmanNYA, merenungkan kebenaranNYA, mempelajari
kepribadianNya, menerima berkat dariNya, serta bertumbuh dalam pengetahuan dan
kasih karunis. Inilah waktu yang paling baik bagi kita untuk mengingat kembali
kasih kita yang mula-mula dan membangun kembali keakraban dengan Tuhan.
Manakala Tuhan menggerakkan hati kita, maka kita akan membagikan iman kita pada
mereka yang belum mengenal DIA.
Matthew Henry menyatakan, Kita harus berbalik kepada Allah dan melakukan
kembali hal-hal yang dahulu mereka lakukan. Merek harus mengulangi segalanya
dari awal, naik selangkah demi selangkah, sampai mereka tiba di tempat pertama
kali mereka salah mengambil langkah; mereka harus berusaha keras untuk
menghidupkan dan menyalakan kembali api semangat, kelembutan, serta keseriusan
mereka. Selain itu, mereka harus sungguh-sungguh berdoa dan berjaga-jaga, sama
seperti yang mereka lakukan ketika mereka untuk pertama kalinya hidup di jalan
Tuhan.
Tuhan berjanji untuk mendekat kepada orang yang mendekat kepadaNYA (Yak
4:8). John Bunyan menyatakan, ketika kita mengambil langkah untuk kembali pada
Tuhan, maka Tuhan pun akan melangkah semakin dekat kepada kita. Sekaranglah
waktunya untuk menjadi pemburu Tuhan dengan segenap kekuatan kita. Perburuan
ini menuntut kekudusan hidup kita. Oswald Chambers menyatakan,Kekudusan adalah
karakteristik dari seorang yang rindu menyentuh hati Tuhan. Jika kita mendekat
pada Tuhan maka dosa pun akan menjauh dari kita. MP Horban berkata,”Kesucian
sejati berbicara mengenai bagaimana kita dapat belajar menikmati persahabatan
dengan Tuhan.” SEgala sesuatu mengalir dari pengenalan akan Tuhan, mengenal DIA
merupakan inti hidup kekal.
KIta akan bertemu Tuhan muka dengan muka, itulah seharusnya menjadi tujuan
hidup kita. Tidak ada sukacita dan kepuasan yang lebih besar dan indah daripada
merasakan kasih Tuhan secara langsung. Tidak lama lagi kita akan berjumpa
denganNYA secara pribadi. Kita harus mengembangkan persekutuan yang akrab
dengan DIA secara pribadi. Segala kebaikan kita harus lahir dari DIA.
Menjadi seperti DIA adalah inti dari kekudusan itu sendiri, untuk itu
dibutuhkan tekad serta kemauan untuk bersekutu dan mengenal DIA.
Tatkala hati kita menyala-nyala, maka Yesus adalah segalanya bagi kita.
KIta hanya dapat bertumbuh dan menghasilkan buah yang baik hanya jika kita
tinggal di dalam pokok anggur yang benar, yaitu Kristus sendiri (Yoh 15:1-9).
Sekaranglah waktunya untuk menyalakan kembali api cinta yang mula-mula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar