Sabtu, 19 Januari 2008

Surat Dari Pelayan Kaum Yang Terbuang


SURAT DARI PELAYAN KAUM YANG TERBUANG
Dear Bretheren,Hai ini Dave Broos, kami sekeluarga saat ini tinggalkota Kembang, Bandung. Hati kamisekeluarga merasakan sebuah panggilan untuk melayani kaumsubkultur/underground, yang selama ini mungkin belum tersentuh olehgereja pada umumnya. Bagi anda yang belum mengerti orang jenis apayang hendak secara spesifik kami layani diantaranya adalah kaumpunk, gothic, skaters, bikers, anak-anak geng, orang-orang jalanan,dll. Setelah 17 tahun kami melayani di gereja mainstream, kamimerasakan panggilan Tuhan bagi kaum yang selama ini terpinggirkan.Dan sangat sulit untuk membawa mereka ke gereja pada umumnya, saatsaya berdoa bagi mereka, saya merasakan bahwa kini saatnya bukanmembawa mereka ke gereja tetapi membawa gereja kepada mereka. Adabanyak orang yang merindukan Kristus namun mereka enggan pergi kegereja pada umumnya sebab merasa berdosa, tidak layak, terasing dandicurigai karena penampilan mereka yang berbeda.Saya teringat sebuah pengalaman di tahun 1992 ketika saya melayanidi sebuah gereja sebagai seorang full-timer dan seorang pelacurpelabuhan masuk. Pandangan sinis dengan penuh kecurigaan terbersitdari tatapan para jemaat dan bahkan para pelayan Tuhan, tidak adaorang yang mau menyapa atau duduk bersebelahan dengannya. Ketikasaya berbicara pada para rekan full-timer yang wanita untuk menemanidan membimbing pelacur itu, mereka pun enggan mendekati dan takutapa nanti kata jemaat lainnya. Hingga akhirnya saya mendatangi danmenyapa pelacur itu, duduk di sebelahnya dan menyambutkedatangannya. Sesaat tampak kekakuan dan tembok pertahanannyamencair ketika ada seorang yang datang dan menyambutnya dalam kasihKristus yang tulus. Bukankah Kristus pun disebut sahabat orangberdosa? (Matius 11:14)Di dalam pelayanan saya beberapa tahun ini , saya melihat bagaimanapemabuk, narapidana, pelacur jalanan, wanita panggilan kelas atas,dll datang pada Kristus ketika kita membuka diri, menerima merekaapa adanya di dalam kasih Kristus, tanpa menghakimi mereka dan padawaktu Tuhan, mereka datang pada Tuhan dalam pertobatan tanpamanipulasi atau intimidasi emosi, sebuah pertobatan sejati yangmembuat sebuah hidup diubahkan.Saat ini kami melangkah dengan iman memasuki pelayanan yang baru,banyak orang yang mempertanyakan buat apa kami melayani orang-orangyang aneh itu. Ini sebagian contoh dari komentar beberapa rekantercinta : "Mereka hanya akan menjadi sumber masalah dan beban bagikalian sekeluarga". "Ada lagi yang mengatakan apa timbal baliknya?Mereka tidak akan dapat menghidupi keluargamu malah nantimenyulitkan kamu." "Jangan sok jadi pahlawan!" "Kamu terlaluidealis, nanti susah sendiri hidupmu." "Pelayananmu itu tidakpopular, tidak akan ada orang yang mau mendukungmu, kecuali yangsama anehnya dengan dirimu." "You are alone, man." Apapun yangdikatakan mereka, saya tahu bahwa semuanya diucapkan karena merekamengasihi kami sekeluarga, namun itu tidak akan menghentikan kamiuntuk melakukan apa yang Tuhan taruhkan di dalam hati ini.Ada pun tujuan saya menuliskan surat ini adalah untuk share dengansaudara-saudaraku seiman, pertama-tama mungkin bila ada teman-temanyang sudah terjun dalam pelayanan subkultur dapat berbagicerita/pengalaman pelayanan sebab selama ini saya hanya memilikiteman-teman dari luar negeri yang memang sudah terjun dalampelayanan jenis ini, yang tentunya secara kultural sedikit berbedadengan subkultur di Indonesia.Selain itu hal yang kedua kami juga tengah mempersiapkan sebuahprogram "street ministry" sebagai contoh dimana kami merencanakanhendak membagi-bagikan pakaian bekas yang masih layak pakai, makanan& minuman yang sehat bagi para gelandangan dan pengobatan gratissecara periodik, sebagai sarana untuk menjembatani "friendshipevangelism". Jadi kami akan sangat senang bila saat ini dapatmemiliki teman-teman yang mungkin terbeban mendukungnya. Dan bilaada ide-ide lainnya kami akan sangat senang mendengarkannya.Hal yang ketiga, saya juga akan senang sekali bila ada rekan-rekanmusisi Kristen (dalam jenis musik underground, hiphop,rock,punk,dll) atau artis Kristen (DJ, dancer, pemain drama dll)yang punya hati untuk menjangkau anak-anak subkultur. Saya sangatingin berkenalan dengan anda atau mungkin ada saudara atau teman,saya akan sangat bersyukur bila dapat berkenalan.Hal yang keempat, di dalam memulai pelayanan ini saya tidak memilikisponsor dari gereja ataupun organisasi apa pun, maka kami memutuskanuntuk mencoba sebuah self support ministry atau menjadi "tentmaker"seperti Paulus, bekerja membuat tenda untuk mencukupi pelayanannyasendiri (Kis 18:3). Kami ingin bergerak di dalam penjualan pakaianatau clothing, bagi saudara-saudara seiman yang memiliki usahasejenis itu(distro umpamanya), saya sedang memikirkan bila kitadapat menjadi rekanan. Atau bila ada saudara-saudara seiman lainyang memiliki masukan-masukan, kami sangat terbuka untukmendengarkannya. 17 tahun terakhir ini saya full time di duniapelayanan, jadi tentunya saya juga harus banyak belajar dari andayang mungkin punya pengalaman lebih banyak di dunia entrepreneurship.Ok, sampai di sini dulu isi surat saya, hambaNya bagi kaum yangterbuang. God bless you.Dave

Tidak ada komentar: