Rabu, 24 Agustus 2011

SHADOW OF THE CROSS - INDONESIA


SHADOW OF THE CROSS - INDONESIA
Pelayanan terhadap subkultur yang berkembang di perkotaan. Subkultur merupakan komunitas budaya atau suku yang terlahir di perkotaan atau suatu tempat, diperkotaan kita dapat mengidentifikasi mereka sebagai geng bermotor,bikers, anak jalanan, gelandangan, anak punk, gothic, emo, rockers, skaters, tatto & piercing, dstnya.

PENGANTAR
Pelayanan ini fokus pada kaum subkultur. Ini merupakan pelayanan “the cutting edge” bagi kaum yang biasanya disisihkan bukan saja oleh dunia bahkan “gereja” pada umumnya.
Pertama kali didirikan oleh Morria Nickles di Hasville - Amerika Serikat dan menetapkan Dave Broos sebagai Regional Director di Indonesia tahun 2006. Shadow of The Cross, merupakan bagian dari pelayanan Eagles Nest Ministries – Indonesia yang fokus melayani kaum subkultur.
PERNYATAAN MISI:
- To Live The Truth (Hidup dalam kebenaran)
- To educate with love (mengajar dalam kasih)
- To Minimize misconceptions (meminimalisir konsep yang salah)
- To provide peace of mind (menghadirkan damai sejahtera dalam pemikiran)
TENTANG KAMI:
- Pelayanan ini merupakan organisasi non profit yang terbeban untuk memberitakan Injil di tengah kaum subkultur (gothic, punk, dstnya). Kami berupaya membagikan berita Injil dalam “budaya” mereka, dengan mengadakan persekutuan dan Studi Alkitab.
- Pelayanan ini berjalan dengan iman dan donasi tubuh Kristus yang ada. Pelayanan pertama didirikan 9 Maret 2002 di Haysville, KS, Amerika Serikat. Pelayanan ini memiliki tiga cabang, di Inggris (2004), Indonesia (Maret, 2006) dan Lebanon (Agustus,2006)
- Setiap pelayanan yang ada bersifat mandiri secara finansial dan badan organisasi secara hukum. Kami satu dalam iman, penjangkauan dan visi.
PENJANGKAUAN:
1. Gathering (simple church)
2. Antioch Box Project (Proyek Kotak Antiokhia)
a. Jerusalem Box, menolong orang miskin & gelandangan dengan donasi berupa pakaian, makanan, selimut, dll.
b. Antioch Box, menolong para utusan misi bagi kaum subkultur berupa Alkitab, traktat, legalitas, dll. Kami berdoa dan mencari pelayan Tuhan, mereka yang memiliki hati bagi kaum terbuang dan tersisihkan ini.
c. Corinth Box, memberikan materi bagi orang percaya baru berupa Alkitab, buku renungan harian, dan berbagai perlengkapan untuk menolong pertumbuhan iman.
d. Regina Box, setiap tanggal 14 April membagikan mainan dan bacaan anak bagi anak-anak yang kurang beruntung di perkampungan kumuh dan jalanan.
e. Bookbags of learning, menolong anak-anak putus sekolah agar dapat beroleh pertolongan untuk dapat kembali bersekolah.
3. Safe House/rumah singgah, kami masih berdoa untuk sebuah rumah yang cukup besar untuk dapat menampung anak-anak subkultur yang hidup di jalanan. Mereka yang dapat tinggal adalah anak yang serius mau bersekolah kembali dan mengikuti pendidikan kami.
4. Street teams, melakukan penjangkauan melalui friendship evangelism, musik(band), drama, tarian, acara-acara khusus dsbnya bagi kaum subkultur (gothic, punk, skaters, anak jalanan, gelandangan,dll).
5. Shadow Discipleship & Bible School (bekerjasama dengan Eagles Nest Discipleship & Bible School) ditambah materi-materi khusus untuk pelayanan underground atau subkultur ini.
Bagi saudara seiman yang mau konseling, turut terlibat pelayanan, mendoakan, bersahabat dengan kami atau menyalurkan dana untuk perluasan Kerajaan Tuhan dapat menghubungi kami di 081330135643 atau email: davebroos@yahoo.co.uk atau melalui Facebook (Dave Broos). Sedangkan bagi mereka yang mau mendukung pelayanan ini melalui dana dapat menyalurkannya melalui Bank BCA no rek 0081824788 atas nama Dave Broos. Atau bilamana Anda tergerak menyalurkan pakaian bekas (layak pakai) baik bagi balita maupun dewasa, mainan dan bacaan bagi anak-anak, Alkitab dan buku bacaan rohani bekas yang masih baik atau makanan untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan dapat menghubungi kami atau dikirimkan ke alamat Flat Sarijadi Blok G-1 no. 13, Bandung 40151 atas nama Dave Broos.

God bless you all,
Salam dan doa,
Ps. Dave Broos

Selasa, 26 Juli 2011

URGENT PRAYER & NEED


Shalom,
Kami mohon dukungan doa sebab kami perlu memperpanjang sewa rumah yang kami jadikan pusat pelayanan kami di kota Bandung yang sudah jatuh tempo. Kami telah mendapatkan kelonggaran selama sebulan ini untuk mencari dana. Ada pun sewa rumah tersebut adalah 8 juta, sampai saat ini telah terkumpul dana sebesar 2 juta Rupiah. Masih ada kekurangan sebesar 6 juta Rupiah dan kami percaya bahwa tak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Kami mohon dukungan doa anda sekalian sebagai tubuh Kristus yang ada di Indonesia. Surat ini pun ditulis bukan untuk meminta belaskasihan tetapi dukungan dari bagian tubuh Kristus yang lainnya. Bila Anda tergerak untuk membantu Anda dapat membeli produk t-shirt distro kami yang ada pada blog ini juga.
Terimakasih banyak atas support anda sekalian. God bless you all, abundantly

Best Regards,

Ps.Dave Broos
081330135643 atau davebroos@yahoo.co.uk

Selasa, 28 Juni 2011

PRESS ON



Dear Friends,
Tak terasa tiga tahun sudah lewat di kota Bandung, melayani mereka yang selama ini merupakan kaum marginal dalam gereja pada umumnya. Melayani dan memuridkan mereka yang tak dianggap dalam masyarakat bahkan gereja. Banyak orang berpikir ini merupakan misi pelayanan bunuh diri. Di satu sisi ada orang-orang yang mengelu-elukan pelayanan kami dan rindu untuk belajar bersama tetapi di sisi lain banyak pula yang menganggap kami “gila”.
Selama tiga tahun kami melayani, sangat sedikit dukungan yang kami dapatkan, lebih banyak orang yang menjadi “penonton”. Mereka ingin melihat bagaimana kami dapat bertahan menjalankan visi Tuhan. Entah apakah ini bisa disebut lucu atau ironi? Semuanya tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Bila kita melihat pelayanan dari sudut “untung rugi” atau pelayanan sebagai sebuah “karier”, tentu apa yang kami kerjakan di kota Bandung merupakan hal yang bodoh atau misi bunuh diri. Sebab kami tidak mendapatkan keuntungan material apa-apa dari orang yang kami layani, bila pun ada jumlahnya tidak signifikan dan tak tentu. Dengan segala daya upaya kami coba menggali setiap talenta yang kami miliki untuk dapat menggali dana agar visi Tuhan ini dapat berjalan.
Kami melihat pelayanan kami dari sudut panggilan hidup kami sekeluarga, kami merasakan panggilan yang kuat untuk melayani kaum yang dimarginalkan. Sebagaimana sebuah pesan nubuat yang disampaikan oleh seorang hamba Tuhan sekitar 10 tahun lalu bagi kami, bahwa kami akan melayani sebagaimana Daud berada bersama pengikutnya di Gua Adulam (1 samuel 22:1-2, 2 samuel 23:8-39, 1 tawarikh 11:10-44). Para pecundang akan menjadi para pemenang! Setiap anak Tuhan memiliki otoritas yang berasal dari Nya, entah dari latar belakang apapun dia berasal. Sebab setiap anak Tuhan merupakan ciptaan baru di dalam Tuhan. Ketika bibit Kristus mulai bertumbuh dalam diri seorang anak Tuhan (ciptaan baru) maka akan menghasilkan buah Roh dari dalam diri orang tersebut. Karakter Kristus yang ia sembah akan nyata. Kami percaya setiap anak Tuhan tidak dipanggil untuk “sekedar beragama Kristen dan menjadi anggota sebuah gereja lokal agar dapat surat baptis, menikah dan lalu dikubur”. Kami percaya setiap anak Tuhan dipanggil untuk menjadi murid Kristus, anak-anak Tuhan yang merefleksikan Tuhan yang mereka sembah. Kami percaya setiap anak Tuhan memiliki panggilan Tuhan dalam KerajaanNya. Setiap anak Tuhan yang telah lahir baru memiliki missi di muka bumi ini.
Ada beberapa tawaran bagi kami sekeluarga untuk bergabung di gereja lokal tertentu untuk membantu pelayanan mereka. Namun sayangnya mereka lebih suka kami “hanya” membantu perkembangan pelayanan mereka dan meminta untuk “melupakan bahkan mengubur” visi yang Tuhan berikan bagi kami. Hingga kembali tantangan bagi kami adalah taat pada manusia untuk memenuhi kebutuhan jasmani kami pribadi atau taat pada Tuhan meski harus melangkah dengan iman, yang mungkin berarti suatu ketidakpastian secara finansial. Tiga tahun terakhir ini kami sungguh-sungguh belajar dalam arti sebenarnya, kesusahan sehari cukuplah sehari. Percaya bahwa Tuhan akan memelihara kami apa pun situasi dan kondisinya. Kami melihat bagaimana Tuhan “mengirimkan burung-burung gagak” untuk memelihara kami sebagaimana yang dialami Nabi Elia. Ada kalanya kami pun mengalami masa sebagaimana Nabi Elia, putus asa, takut, gentar….mau mundur karena kesepian di tengah pergumulan…mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan tetap melayani Tuhan dengan setia dan membantu kesulitan orang-orang yang kami layani baik secara rohani maupun jasmani. Kami belajar bagaimana harus berbagi bukan dari kelebihan atau kelimpahan, tetapi berbagi dari kekurangan. Dan kami berbahagia telah diizinkan Tuhan untuk melalui ini semua. Kami dapat mengerti apa yang Rasul Paulus katakan,”Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”(Filipi 4:12-13)
Tiga tahun ini kami merasakan bagaimana kami diuji, kami ini mengiring Tuhan Yesus atau Mamon. Ternyata pada era ini sangat tipis antara kehidupan pengikut Kristus dengan pengikut Mamon. Beberapa temanku menyatakan,”Dave, kau memiliki karunia untuk hidup miskin. Kalau kami tak punya karunia itu.” Aku kadang bertanya-tanya, apakah benar ada karunia hidup miskin? Siapa sih mau miskin? Apakah aku mau hidup miskin? Tentu tidak, tetapi aku siap melaluinya bila memang itu harus kutempuh bersama keluargaku untuk kemuliaan Tuhan. Mau diakui atau tidak, kekayaan tidak bisa membeli kebahagiaan, kesetiaan dan kasih sayang dalam keluarga.
Di dalam kekurangan kami dapat melihat campur tangan Tuhan bagi kami untuk menggenapi visi yang Ia berikan. Kami dapat melihat bagaimana ide-ide baik kami runtuh dan gagal, lalu bagaimana selanjutnya pintu-pintu yang selama ini tertutup dan tak pernah terpikirkan terbuka. Kalau mau diukur kesuksesan pencapaian pelayanan yang kami kerjakan dari “kacamata” pelayanan masa kini tentulah pelayanan kami tidak signifikan. Ketika pelayanan lain membangun “kerajaan”, kami membangun pelayanan underground; ketika yang lain berupaya mempersuasi orang kristen lainnya untuk menjadi anggota gereja atau persekutuannya, kami mendorong agar setiap anak Tuhan bertumbuh dalam Kristus dan menjadi muridNya entah mereka mau bersama kami atau gereja/persekutuan yang lain…kami melihat organisasi gereja atau persekutuan lainnya sebagai saudara dan anggota tubuh Kristus, saudara seiman/tubuh Kristus tidak bersaing satu dengan yang lain; ketika yang lain coba mengumpulkan donasi sebanyaknya untuk membeli aset dan lain sebagainya, kami memilih untuk berbagi dengan pelayanan lain dan membantu saudara seiman yang tengah dalam kesulitan atau musibah. Apakah kami “sok suci dan sosial”, tidak…..kami hanya ingin hidup bergereja yang simple (sederhana) sebagai murid Kristus. Kami rindu melihat tidak ada lagi tembok diantara “organisasi gereja maupun pelayanan”, sebab kita ini satu di dalam Tuhan dan merupakan anggota tubuh Kristus. Kami tidak ingin menjadikan hal tersebut slogan tetapi mulai coba menghidupinya dalam keseharian kami. Apa artinya kita menyatakan dan bahkan mengajarkan hal yang benar tetapi tidak pernah menghidupinya…..kita harus berhenti hidup dalam kemunafikan.
Sekali lagi kami menghadapi tantangan besar di depan kami, sanggupkah kami melaluinya atau gagal? Kalau melihat dan merefleksi kesetiaan Tuhan selama ini, kami percaya bahwa Tuhan sanggup membuka jalan bagi kami. Namun bila melihat kondisi yang ada, kami merasa seolah para murid yang tengah menaiki perahu dan lalu topan badai datang menghadang hingga perahu pun hendak karam…Tuhan Yesus ada bersama mereka..tapi karena IA tidur….para murid pun mulai kuatir dan histeris. Mereka menjadi ketakutan tenggelam…hingga Tuhan bangun dan menghardik badai hingga tenang kembali. Sebelumnya Tuhan telah menyatakan bahwa mereka “akan sampai ke seberang”. Apa pun yan terjadi bila Tuhan sudah berfirman, maka kami “akan sampai ke seberang”. Rasanya kami memasuki fase tersebut, tetapi kami mau coba untuk tetap beriman..percaya padaNYA. Meski harus diakui dari sisi manusia kami tetap merasa ngeri. Dalam masa-masa ini, kami sering juga mengalami rasa kesepian. Bila kami ingat-ingat dulu saat saya masih menggembalakan jemaat, begitu banyak kawan rekan sejawat atau saudara seiman yang “seolah” merupakan sahabat sejati. Namun kala kami memilih untuk pergi dan melayani kaum marginal, kami tiba-tiba merasa kehilangan teman-teman dan saudara-saudara seiman. Saya tersadar memang suatu yang natural rupanya baik di kalangan sekuler bahkan di dunia “rohani” ternyata manusia masih memandang muka, harta dan jabatan seseorang.
Ada kalanya saya merasa hendak mundur saja dari pelayanan ini, sebab sedikit sekali rekan atau saudara seiman yang ada bersama kami untuk mendoakan dan mendukung kami. Kala saya mulai putus asa, tiba-tiba Tuhan mengingatkan saya kala IA sendiri datang ke dunia dalam rupa manusia. IA pun berasal dari keluarga kaum marginal, lahir di kandang domba…baby box-nya adalah tempat makan domba…pernah jadi pengungsi di Mesir selama Raja Herodes berkuasa, harus menjadi tulangpunggung keluarga setelah “ayah duniawi” Yusuf meninggal, diremehkan para Ahli Taurat dan golongannya sebab IA bukanlah golongan mereka..Tuhan Yesus hanyalah tukang kayu, IA disebut sahabat orang berdosa, murid-muridNYA rata-rata orang biasa dan berpendidikan rendah…tidak ada satu badan keagamaan saat itu yang memberikan donasi padaNYA malah mereka hendak menjebak dan membunuh DIA, Tuhan Yesus didukung dan mendapatkan donasi dari teman-temanNYA……Kalau Tuhan Yesus yang saya sembah pun harus melalui jalan terjal itu, siapakah kami..siapakah saya….doa saya,”Tuhan tolong kuatkan kaki dan iman hambaMU ini yang mulai goyah agar disegarkan kembali dan roh hambaMU ini tetap menyala-nyala melayaniMU. AMIEN”.
Dave Broos
Pastor of the Outcast (Ordained Minister of United Christian Faith Ministries)
Email: davebroos@yahoo.co.uk
Mobile phone: 081330135643

Kamis, 16 Juni 2011

Shadow of The Cross ( Sebuah Proposal)



Kepada yang terkasih
Saudara-saudara seimanku

Shalom,
Kami dari pelayanan bagi kaum subkultur dan teen at risk (Remaja Bermasalah), Shadow of the Cross hendak melampirkan sebuah proposal sederhana ini untuk meminta dukungan. Kami pada saat ini tengah menggumuli masalah perpanjangan kontrak tempat pelayanan kami di Bandung yang akan berakhir pada akhir bulan ini (Juni 2011).
Mungkin banyak yang belum mengenali pelayanan kami ini, maka kami akan coba untukmenceritakan sedikit perihal pelayanan ini.
SHADOW OF THE CROSS
Shadow of The Cross merupakan sebuah organisasi non profit, yang didirikan untuk mengabarkan Kabar Baik bagi kaum subkultur. Kami coba untuk menyampaikan Berita Injil pada mereka yang tersesat dalam lembah kekelaman. Kami menanam/merintis komunitas melalui friendship evangelism (Penginjilan melalui persahabatan) dan Studi Alkitab. Di Indonesia dan Inggris, pelayanan ini memiliki safe house/rumah singgah sebagai tempat tinggal bagi mereka yang mau dimuridkan tetapi tak memiliki rumah dan juga sebagai tempat mempelajari kebenaran.
Pelayanan ini berjalan melalui donasi tubuh Kristus. Setiap uang yang masuk diperuntukkan bagi pelayanan subkultur dan berjalannya roda pelayanan.
Shadow of The Cross, beroperasi di empat negara (Amerika Serikat, Inggris, Indonesia dan Lebanon), setiap pusat pelayanan memiliki kesamaan visi, penjangkauan, pernyataan iman tetapi secara operasional dan finansial berjalan masing-masing.
Shadow of The Cross didirikan oleh Morria Nickles pada tahun 2002, pelayanan ini dimulai dengan The Chalice. Pada tahun 2004, diubah namanya menjadi Shadow of The Cross, kaum subkultur pertama dilayani pada awalnya adalah kaum Gothic. Akhirnya merambah semua subklutur yang ada di jalanan termasuk anak jalanan dan gelandangan. Kini Morria dan suami melakukan penanaman gereja pada salah satu suku Indian.
Di Indonesia, Dave Broos, diutus dan ditunjuk untuk mengembangkan pelayanan Shadow of The Cross pada tahun 2006 di Surabaya – Indonesia. Tahun 2007, Dave sekeluarga pindah ke kota Bandung dan mengawali kembali pelayanan ini. Sempat tersendat karena kekurangan dana dan kurang dukungan, sampai Tuhan memberikan hikmat untuk melakukan penetrasi pelayanan melalui dunia maya dan jejaring sosial. Puji Tuhan, hal tersebut mengawali terobosan pelayanan dan terjaringnya jiwa-jiwa bagi Tuhan.
KEGIATAN KAMI
PELAYANAN JALANAN (WE CARE – KAMI PEDULI)
- Memberikan bantuan pada wanita hamil luar nikah, ibu dan anak yang mengalami KDRT, Janda tua yang tak memiliki keluarga.
- Membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak atau orang jalanan agar dapat diterima kembali dalam masyarakat.
- Membagikan bahan pangan dan sandang bagi gelandangan atau orang jalanan.
PELAYANAN PRO LIFE (WE STAND TRUE – KAMI BERDIRI DALAM KEBENARAN)
- Menyuarakan gerakan anti aborsi, menyelamatkan anak-anak/bayi yang dibuang atau ditelantarkan.
- Menyuarakan agar anak-anak Tuhan menjaga keperawanan/keperjakaan, menentang seks sebelum pernikahan.
PELAYANAN ALTERNATIVE WORSHIP (WE REACH – KAMI MENJANGKAU)
- Penjangkauan melalui musik (salah satu ujung tombak pelayanan kami melalui grup musik jazz, Jazz for Fun (Juara lomba jazz se Indonesia yang diadakan Axis), grup rock John316 dan grup pop Matera/gitaris grup tsb adalah bagian pelayanan kami dimana mereka sudah menelurkan sebuah album dan tampil di acara musik ANTV)
- Penjangkauan melalui jejaring sosial, layanan doa, konseling dan pemuridan.
PELAYANAN PASTORAL MELALUI KOMUNITAS (WE ARE COMMUNITY OF SIMPLE CHURCH)
- Penanaman gereja dalam bentuk kelompok kecil, yang menekankan pada pemuridan, nilai kekeluargaan dan persaudaraan, penjangkauan dan bermultiplikasi.
KEBUTUHAN KAMI
1. Pada saat kontrakan rumah kami akan berakhir pada bulan Juni 2011 ini. Rumah yang kami tinggali juga merupakan safe house dan tempat “ibadah kecil kami”. Kami membutuhkan dana sekitar 8 juta Rupiah untuk memperpanjang satu tahun masa kontrak rumah tersebut. Dukungan doa dan dana dari saudara-saudara seiman, sangat kami harapkan. Bagi mereka yang hendak berkunjung ke tempat kami, mohon menghubungi kami terlebih dulu melalui 081330135643 (Dave). Kami berada di misi garis depan, dimana keberadaan kami lebih dikenali sebagai misi “kemanusiaan” dalam masyarakat.
2. Kami juga tengah mencoba mengembangkan usaha-usaha kecil untuk mendukung kehidupan dan berjalannya pelayanan ini. Dengan modal yang terbatas kami saat ini tengah coba mengembangkan sebuah distro bernama The Living Faith, kami membutuhkan rekan-rekan yang mau mengembangkan usaha ini. Kami membutuhkan perangkat komputer yang cukup baik untuk mendesain. Selain itu, kami juga tengah mengembangkan usaha masak atau catering Novie’s Kitchen. Kami coba berjualan masakan di lingkungan dimana kami tinggal.
3. Donatur yang dapat membantu kami untuk menyediakan sandang maupun pangan bagi penjangkauan kami di jalanan maupun panti-panti (asuhan maupun werda) yang membutuhkan.
KONTAK PERSON
DAVE BROOS, dapat dihubungi pada pesawat 081330135643 atau email davebroos@yahoo.co.uk atau melalui jejaring sosial Facebook. Lebih jauh mengenai Shadow of The Cross dapat diakses melalui http://shaddowcross.blogspot.com . Kami juga melayani melalui blog lainnya diantaranya http://renungandave.blogspot.com dan http://globalprayernetwork.blogspot.com .
Latar belakang Dave Broos, selain Regional Director untuk Shadow Of The Cross, merupakan utusan Injil Gereja Oikos Indonesia jemaat Surabaya, ditahbiskan sebagai Ordained Minister (Pastor) oleh United Christian Faith Ministries regional 11 - International, Amerika Serikat. Menikah dengan Novie Durant dan dikaruniai dua orang putra, Philip dan George Alexander Broos.
BILA ANDA HENDAK MENYALURKAN DONASI
Dapat disalurkan melalui Bank Central Asia, BCA Bandung II no rek 0081824788 atas nama Dave Broos, Jl. Asia Afrika 122-124, swift code CENAIDJA. Atau bila mau langsung bertemu atau berkunjung silahkan hubungi saya melalui email (davebroos@yahoo.co.uk) atau handphone (081330135643). Tuhan Yesus memberkati.
Hormat Saya,
Pastor Dave Broos

Rabu, 15 Juni 2011

GEMBALA KAUM TERBUANG



GEMBALA KAUM TERBUANG
Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka….(1Sam 22:2a)

Saat saya menanggapi pelayanan sepenuh waktu bagi Tuhan, saya bermimpi untuk menjadi Pendeta besar dan ternama. Impian saya memiliki gereja yang besar, jemaat besar yang bertumbuh di dalam Tuhan dan berasal dari kalangan yang terhormat. Saya teringat saat baru bertobat, saya sering membaca kesaksian-kesaksian para pendeta terkenal baik di Indonesia maupun mancanegara. Mereka kebanyakan menyaksikan bagaimana gereja yang mereka rintis tadinya kecil bertemu di tenda atau rumah mungil mereka. Lalu gereja yang mereka rintis akhirnya bertumbuh dan bertambah banyak jemaatnya hingga puluhan bahkan ratusan ribu. Bahkan ada di antara jemaat mereka yang merupakan birokrat, pengusaha besar, pengacara tenar, artis, dll. Saat itu saya terkagum-kagum. Dasyat sekali.Wouw, saya juga ingin jadi Pendeta sekaliber itu. Melihat gaya hidup mereka yang diberkati secara berkelimpahan secara harta dunia. Wah, siapa yang tidak mau.
Tetapi semakin lama yang saya memberi diri pada Tuhan semakin saya menyadari Tuhan memanggil saya untuk melakukan hal yang berbeda dari pelayanan gereja pada umumnya. Hanya saya saat itu coba untuk melawan “dorongan ilahi” tersebut. Saya berpikir bahwa semua pelayanan sama saja, sebab toh semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Kalau bisa melayani di kota mengapa harus susah-susah ke desa apalagi pedalaman. Di desa apalagi pedalaman, yang saya bayangkan hidup dalam kemiskinan dan suasana sepi. Sedang saya lahir besar di kota besar, pasti tidak betah tinggal di daerah yang terisolir. Saya berpikir kala itu, yang terpenting adalah melayani Tuhan.
Pada masa itu saya mengalami pergumulan ketika Tuhan mulai menyatakan isi hatiNya untuk saya kerjakan. Saya dihinggapi rasa takut, apa kata teman-teman sejawat saya atau para senior saya. Apakah yang Tuhan nyatakan? Tuhan menyatakan bahwa IA memanggil saya untuk melayani dan menggembalakan “kaum terbuang” dalam lembah kekelaman. Ada begitu banyak pelayanan yang coba melakukan penetrasi bagi “kaum terbuang” tapi hanya dapat masuk di permukaan saja, kecuali kasus-kasus tertentu dimana Tuhan melakukan intervensi hingga “seseorang dari lembah kekelaman” itu bertobat. Salah satu yang diselamatkan Tuhan adalah diriku. Tuhan memanggil kami (saya percaya, ada saudara-saudara seiman lainnya yang berlatar belakang sama) untuk melayani “kaum kami” dengan lebih efektif.
Kala keraguan melanda hati saya, Tuhan mengutus hambaNya, Pastor Christopher K dari Malaysia, untuk berdoa dan menyampaikan nubuatan mengenai pelayananku. Inti dari nubuatan itu adalah Tuhan hendak memakai diriku sebagaimana Tuhan memakai diri Daud untuk mengubah para pengikutnya di Gua Adulam. DUEEERRRR!!!!!! Tiba-tiba Tuhan juga mengingatkan saya akan sebuah mimpi yang saya dapatkan saat baru bertobat. Dalam mimpi itu saya dibawa seorang malaikat ke sebuah jalan gelap yang sangat lebar ujungnya ada lautan api. Malaikat saya mengajak saya melihat lautan api itu, sungguh suatu tempat yang sangat panas dan mengerikan. Lalu malaikat itu mengajak saya berjalan melalui jalan lebar yang gelap itu. Ternyata banyak sekali orang…bahkan sangat padat dan saya melihat banyak sekali teman saya di jalanan dan geng bahkan ada juga sanak keluarga saya. Saya berteriak-teriak memperingatkan mereka bahwa di ujung jalan itu ada lautan api tapi mereka tak menghiraukan diri saya. Malaikat itu akhirnya membawa saya ke jalan lain yang kecil dan banyak lampu menyala. Lalu saya melihat seorang ibu (wajahnya mirip ibunda dari sobat karibku di geng yang taat beribadah), ia menoleh kepada saya dan berkata,”Kau telah diselamatkan, selamatkan mereka juga.” Tuhan juga mengingatkan saya akan doa dan nubuatan, Mark Parker, senior saya di YWAM Selandia Baru, yang menyatakan bahwa kelemahan masa laluku akan menjadi kekuatanku di masa akan datang. Ya, Dave, si Dewa Vodka, memiliki masa lalu yang kelam dan kini…..setelah 19 tahun melayani Tuhan di dalam organisasi gereja dan pelayanan pada umumnya, dalam sekejap dipanggil Tuhan untuk meninggalkan “mimbar” dan kembali “ke jalan” dengan sebuah missi.
Memasuki tahun ke 20 dalam dunia pelayanan, saya sempat bertanya-tanya mengapa sekarang? Saat usia saya sudah masuk kepala empat, apakah saya tidak terlalu tua untuk urusan ini?
Saya menyadari bahwa jauh lebih mudah berkhotbah dan mengajar di balik tembok gedung gereja. Merupakan tantangan tersendiri agar kami (saya dan keluarga) dapat menjadi “surat Kristus” yang terbuka bagi dunia, bagi tetangga kami yang belum percaya, bagi anak-anak dunia yang hidup dalam nilai-nilai dosa, kebejatan, amoral, korup, kompromi, dstnya. Kami merasakan bahwa kami sungguh-sungguh membutuhkan DIA semakin nyata hadir dalam hidup kami. Bagaimana kami dapat bertahan dari serangan dunia bila kami tidak berakar dan bertumbuh dalam DIA.
Pelayanan kami mungkin tidak penuh gebyar, kami tidak mengadakan Kebaktian penginjilan (KKR), tidak mengadakan pertemuan besar dengan mengundang musisi Kristen ternama atau artis Kristen yang sedang ngetop. Pelayanan kami merupakan pelayanan membagikan hidup. Ketika orang berbeban berat dan butuh teman, kami ada di situ untuk mendengarkan setiap keluh kesah mereka. Ketika ada yang menangis, kami menangis bersama. Bilamana ada yang tengah bersukacita, kami ada di sana turut bersukacita dengan mereka. Ketika ada yang membutuhkan pertolongan kami coba membantu. Ketika seorang nenek yang tinggal seorang diri membutuhkan pertolongan untuk mengganti bohlam lampunya, kami ada di situ untuk menolongnya. Mungkin nampaknya bukan hal yang luar biasa tetapi bagi seorang nenek berusia 75 tahun, hal tersebut merupakan pertolongan besar.
Ketika seorang anak geng bermotor, ingin berbagi mengenai masalah hidupnya. Saya ada di sana mendengarkan dia, mungkin bagi masyarakat ia bukan siapa-siapa tetapi ia berharga di mata Tuhan. Apa yang berharga di mata Tuhan, seharusnya juga berharga di mata kita sebagai anak-anakNya. Ketika seorang tetangga sakit demam di tengah malam, kami membawanya ke rumah sakit, meski sebenarnya mata masih mengantuk. Rata-rata yang kami layani bukanlah mereka yang percaya….dan mereka mulai terbuka pada kami.
Ketika teman-teman Pendeta bertanya,”Dave dimana tempat kalian beribadah? Kamu sewa dimana atau pinjam tempat?” Saya menjawab mereka,”Kami bertemu dari rumah ke rumah, kadang di McD atau KFC, kadang di taman, kadang di warung kopi bahkan lapangan parkir…” Dan mata mereka terbelalak bagaimana mungkin kalian beribadah seperti itu??? Lalu saya pun menjawab bukankah Tuhan Yesus selain mengajar di Bait Allah dan sinagoge, IA bahkan lebih sering mengajar dari rumah ke rumah, juga di bukit, di pantai, dari atas perahu bahkan dimana saja IA mengajar para muridNYA. Tuhan menyatakan dimana dua tiga orang berkumpul dalam namaNYA, IA akan hadir (Mat 18:20). Esensi dari ibadah adalah kehadiran Tuhan dan bukan tempat. Penekanan yang pasti adalah setiap anggota komunitas/gereja bertumbuh di dalam DIA menjadi pelaku Firman Tuhan, terang dan garam dunia dan terlibat dalam pengabaran Injil dan bermultiplikasi sebagai murid Kristus.
Komunitas atau gereja yang kami rintis merupakan jaringan kelompok kecil, hingga hubungan kami satu dengan yang lainnya menjadi erat seperti sebuah keluarga. Kami berdoa agar melalui pelayanan ini setiap orang dapat mendapatkan kasih Kristus dalam keluarga barunya dalam Tuhan.
Tidak mudah memasuki kembali “dunia kelam” untuk merebut mereka yang tersesat sebab Iblis dan pasukannya akan mati-matian menghalangi kami. Sebab itu kami membutuhkan dukungan doa dari setiap saudara seiman untuk memerangi setiap kuasa kegelapan atau ilah zaman ini yang membutakan mata bathin mereka.
Pelayanan kami merupakan pelayanan mandiri, yang tidak didukung pendanaannya oleh lembaga mana pun. Tolong dukung doa juga bagi kami agar Tuhan membuka pintu-pintu berkat agar operasional pelayanan maupun setiap perlengkapan yang kami butuhkan dapat tersedia. Kami tengah mendoakan agar kami juga dapat membuka beberapa usaha kecil untuk dapat membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang telah meninggalkan lembah kelam maupun untuk mendukung jalannya pelayanan kami ini. Kami saat ini tengah coba merintis usaha clothing Living Faith (Kami baru memproduksi dua desain berhubung modal kami minim) dan juga menjual masakan/catering kecil Novie’s Kitchen. Salah seorang murid kami telah membentuk grup band rock indie bernama John316 dan telah membuat album.
Melayani kaum terbuang, tidaklah mudah……kadang ketulusan, kebaikan dan kasih kami dikhianati…kadang mengecewakan….kadang kami kehilangan uang atau barang….sering kami digossipkan bahkan difitnah…kadang apa yang kami kerjakan tidak dihargai…..seringkali kami diremehkan bahkan oleh rekan sejawat……TETAPI haruskah kami menyerah untuk TETAP BERSINAR DI KEGELAPAN DAN MENGGARAMI DUNIA YANG MAKIN MEMBUSUK OLEH DOSA…….SAMPAI AKHIR HAYAT INI….OH TUHAN KUATKAN KAMI UNTUK TETAP MENGERJAKAN PANGGILANMU.
Anda dapat menghubungi kami melalui davebroos@yahoo.co.uk atau mobile phone 081330135643 baik untuk sharing, minta dukungan doa, konseling, pelayanan maupun menjadi sahabat kami. God bless you.

Rabu, 08 Juni 2011

OUR HOME (RUMAH KITA)



OUR HOME
(RUMAH KITA)
Pelayanan Dari Shadow of The Cross – Pelayanan Bagi Anak & Remaja Bermasalah dan Kaum Subkultur

Ada begitu banyak anak maupun remaja yang tak pernah merasakan kehangatan kasih sayang dan perhatian orangtua hingga mereka hidup sebagai anak-anak yang memberontak. Ada di antara mereka yang sejak kecil sudah dititipkan di Panti Asuhan, ada yang sudah dipaksa sejak usia dini mencari uang di jalanan sebagai pengamen atau peminta-minta, ada pula yang saat beranjak remaja dipaksa untuk masuk lembah prostitusi dan aneka kriminalitas lainnya. Anak-anak dan remaja yang seharusnya merasakan kehangatan, kasih sayang, perhatian dan perlindungan orangtua kini hidup terlantar dan liar tanpa arahan.
Ada begitu banyak pelayanan dalam bentuk Panti Asuhan, Panti Sosial, Rumah Rehabilitasi dan yang sejenisnya untuk melayani anak-anak dan remaja bermasalah. “Our Home”, merupakan pelayanan Kami sekeluarga dimana kami menerima anak-anak maupun remaja ini selayaknya anak kami sendiri. Kami menerima mereka apa adanya, mungkin inilah yang membedakan pelayanan kami dengan panti yang lainnya. Untuk saat ini pun kami belum dapat menampung banyak anak sebab mereka tinggal di rumah kami yang kecil (kami hanya memiliki dua ruang tidur), dan hanya satu kamar saja yang dapat kami gunakan bagi mereka. Rumah kami mungkin tidak penuh dengan banyaknya benda mahal tetapi apa yang kami miliki adalah kasih terhadap satu dengan yang lainnya.
Harapan kami, setiap anak yang kami sentuh dapat mengalami kasih Tuhan dan mengalami perubahan. Pelayanan kami jauh dari gebyar dan menakjubkan seperti pelayanan lain yang ada dalam tubuh Kristus tetapi kami mau setia melakukan panggilan ini. Sering kali kami merasa diabaikan oleh anggota tubuh Kristus yang lain dan seolah berjuang sendiri. Namun di kala itulah Tuhan senantiasa menguatkan kami untuk tetap mengerjakan panggilan ini dengan setia.
Dalam pelayanan ini kami dibantu oleh beberapa relawan, yang memberi diri secara sukarela sebab kami untuk saat ini belum dapat memberi gaji atau bahkan persembahan kasih. Kami pun sadar tidak bisa mengharapkan “persembahan” dari anak-anak, para remaja maupun mereka yang kami jangkau di jalanan. Kami sepenuhnya bersandar pada pemeliharaan Tuhan baik bagi jalannya pelayanan maupun kehidupan kami sehari-hari.
Kami mengharapkan dukungan doa untuk kontrakan rumah bagi pelayanan kami yang akan habis pada bulan ini, dana yang kami butuhkan adalah sebesar 8 juta Rupiah. Kami percaya melalui dukungan doa, saudara-saudara seiman, Tuhan akan buka jalan bagi kami. Terimakasih atas dukungan doanya. God bless you, all.

GET RICH (JADI KAYA)




GET RICH
(JADI KAYA)
Siapa sih yang tidak ingin menjadi kaya? Anda ingin tahu rahasia agar bisa hidup kaya dan bahagia? Kuncinya adalah pada Tuhan Yesus, bila kita tertanam dan berakar di dalam Dia maka kita akan menjadi kokoh dan berbuah. Hidup kita akan menjadi berkat di manapun kita berada. Sebagaimana Firman Tuhan di dalam Mazmur 1:3,” Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Melalui inspirasi yang telah Tuhan berikan itulah kami menuangkan hasil perenungan itu dalam bentuk sebuah t-shirt yang kami hasilkan melalui Living Faith production. Kami berharap kiranya karya ini dapat menjadi berkat dan memberikan inspirasi bagi setiap anak Tuhan untuk menjadi murid Kristus dan senantiasa bertumbuh di dalam Dia. Kami dari pelayanan Shadow of the Cross akan senantiasa mendoakan hal tersebut.
Bagi mereka yang belum mengetahui apakah pelayanan Shadow of the Cross, kami merupakan sebuah pelayanan missi yang dipanggil Tuhan untuk melayani mereka yang disebut kaum marginal dan subkultur di perkotaan. Kami memberitakan Injil maupun melakukan pelayanan kasih di antara mereka yang biasanya disisihkan oleh masyarakat bahkan yang dianggap sampah. Untuk melihat lebih jauh dapat mengakses blog kami di http://shaddowcross.blogspot.com .
Kami berharap produksi ini dapat diterima oleh masyarakat dan terutama anak-anak Tuhan lainnya. Kami tidak sekedar membuat t-shirt “Kristen” tetapi t-shirt ini merupakan alat kesaksian dan alat perjuangan bagi kami untuk mandanai pelayanan kami bagi kaum marginal (pengamen, pengemis, gelandangan,dll) dan subklutur (anak geng, bikers, gothic, punk, dsbnya). Dengan membeli produk kami, Anda telah membantu pelayanan kami di “lembah kekelaman”. Jangan lupa dukung kami juga di dalam doa.
T-shirt ini tersedia dalam dua warna yaitu biru muda dan putih, dengan ukuran M dan L, ada pun harga per t-shirt adalah Rp.90.000,- (sudah termasuk ongkos kirim). Cara pemesanan kirimkan SMS ke 081330135643, untuk mengecek ketersediaan barang dengan mengetik contoh: PESAN LOST/BIRU MUDA/L. Bila barang tersedia kami akan segera mengkonfirmasinya. Barang akan segera dikirimkan setelah Anda mentransferkan uang ke rekening BCA Bandung II atas nama Dave Broos no rek 0081824788. Setelah melakukan transfer mohon segera mengkonfirmasikan pada kami dan jangan lupa mengirimkan SMS dengan mencantumkan alamat lengkap dan jangan lupa kode pos. Thanks dan God bless you.
NB: Shadow of the Cross, juga siap memperlengkapi gereja, persekutuan doa maupun Sekolah Alkitab yang ingin memperlengkapi komunitasnya untuk menjangkau kaum urban, marginal maupun subkultur di kotanya melalui pemberitaan firman Tuhan maupun pengajaran. Anda dapat menghubungi kami melalui email davebroos@yahoo.co.uk atau handphone 081330135643.

Senin, 06 Juni 2011

I ONCE WAS LOST



I ONCE WAS LOST
(SEKALI WAKTU KUPERNAH TERHILANG)

Didasari dari Lukas 15:1-7, Perumpamaan tentang domba yang hilang.
Puji Tuhan, pada akhirnya kami dari pelayanan Shadow of the Cross dapat membuat t-shirt distro dengan label Living Faith (Iman yang hidup). Salah satunya dengan tema perumpamaan domba yang hilang. Dimana digambarkan bahwa setiap kita pernah terhilang tanpa DIA dan suatu hari pada waktuNYA, IA tangkap kita dan membimbing kita bersama dengan domba-domba lainnya ke “padang yang berumput hijau”.
Bagi mereka yang belum mengetahui apakah pelayanan Shadow of the Cross, kami merupakan sebuah pelayanan missi yang dipanggil Tuhan untuk melayani mereka yang disebut kaum marginal dan subkultur di perkotaan. Kami memberitakan Injil maupun melakukan pelayanan kasih di antara mereka yang biasanya disisihkan oleh masyarakat bahkan yang dianggap sampah. Untuk melihat lebih jauh dapat mengakses blog kami di http://shaddowcross.blogspot.com .
Kami berharap produksi ini dapat diterima oleh masyarakat dan terutama anak-anak Tuhan lainnya. Kami tidak sekedar membuat t-shirt “Kristen” tetapi t-shirt ini merupakan alat kesaksian dan alat perjuangan bagi kami untuk mandanai pelayanan kami bagi kaum marginal (pengamen, pengemis, gelandangan,dll) dan subklutur (anak geng, bikers, gothic, punk, dsbnya). Dengan membeli produk kami, Anda telah membantu pelayanan kami di “lembah kekelaman”. Jangan lupa dukung kami juga di dalam doa.
T-shirt ini tersedia dalam dua warna yaitu biru muda dan putih, dengan ukuran M dan L, ada pun harga per t-shirt adalah Rp.90.000,- (sudah termasuk ongkos kirim). Cara pemesanan kirimkan SMS ke 081330135643, untuk mengecek ketersediaan barang dengan mengetik contoh: PESAN LOST/BIRU MUDA/L. Bila barang tersedia kami akan segera mengkonfirmasinya. Barang akan segera dikirimkan setelah Anda mentransferkan uang ke rekening BCA Bandung II atas nama Dave Broos no rek 0081824788. Setelah melakukan transfer mohon segera mengkonfirmasikan pada kami dan jangan lupa mengirimkan SMS dengan mencantumkan alamat lengkap dan jangan lupa kode pos. Thanks dan God bless you.
NB: Shadow of the Cross, juga siap memperlengkapi gereja, persekutuan doa maupun Sekolah Alkitab yang ingin memperlengkapi komunitasnya untuk menjangkau kaum urban, marginal maupun subkultur di kotanya melalui pemberitaan firman Tuhan maupun pengajaran. Anda dapat menghubungi kami melalui email davebroos@yahoo.co.uk atau handphone 081330135643.

Minggu, 13 Februari 2011

Proposal Pembuatan T-Shirt Utk Dukung Pelayanan




Shalom
Hai saudara-saudara seiman,
Saat ini saya tengah coba menggali dana untuk pelayanan bagi generasi muda. Kami beberapa tahun belakangan ini mengandalkan dana dari pihak donatur dan kadang membuat pelayanan ini kurang efektif sebab kegiatan kadang terhenti akibat keterbatasan pendanaan. Hingga pada tahun 2011 ini, saya dan dua orang volunteer pelayanan kami bersepakat untuk membuat t-shirt distro yang memiliki nilai kristiani di dalamnya. Kami telah membuat berbagai gambar desain, mencari tempat produk dan membandingkan harga berikut kualitasnya tetapi kami masih terkendala dana untuk memulai usaha ini.
Saya berharap bila ada rekan-rekan yang mau memberikan modal usaha bagi kami maka itu akan sangat membantu upaya kami agar pelayanan ini, menjadi pelayanan mandiri yang tak bergantung kepada donasi. Harapan kami dari sini, anak-anak muda (jalanan) yang kami layani akhirnya dapat pula mendapatkan lapangan pekerjaan.
Untuk satu desain kami hanya akan memproduksi sebanyak dua lusin saja. Biaya pembuatan satu desain kaos sebanyak satu lusin adalah sekitar Rp.500.000. Jadi untuk pembuatan dua lusin t-shirt kami membutuhkan modal awal sekitar Rp.1.000.000 untuk tiap desain. Untuk langkah awal kami berharap dapat paling tidak memproduksi 5 model desain. Dengan harapan ada orang yang mau meminjamkan modal sebesar Rp.5.000.000 untuk biaya tersebut. Atau bilamana ada rekan yang mau membiayai pembuatan satu model t-shirt saja, kami akan sangat bersyukur. Uang modal usaha akan kami kembalikan paling lambat 6 bulan setelah produksi dimulai.
Terimakasih atas perhatiannya, kami membutuhkan dukungan doa dan juga dana (bila itu memungkinkan) agar pelayanan kami bagi the lost and fatherless generation (generasi terhilang dan tidak berbapa) ini dapat tetap berjalan. Terimakasih dan Tuhan Yesus memberkati.
Hormat saya,
Dave Broos
Shadow of the Cross – Indonesia
davebroos@yahoo.co.uk
http://shaddowcross.blogspot.com
NB: Bila Anda mau memberi ide dan masukan bagi kami, kami terbuka untuk hal tersebut.