Senin, 27 Mei 2013

'Scripture and Strategy, The Use of the Bible in Postmodern Church and Mission'

'Scripture and Strategy, The Use of the Bible in Postmodern Church and Mission'
What I learned about different methods of Missions and Evangelism in the Light of Scripture


By Michael Ireland
Special Reporter, ASSIST News Service

MINNEAPOLIS, MN (ANS) -- In Scripture and Strategy (William Carey Library, Pasadena, CA, © 1994), author David J. Hesselgrave says his underlying thesis is that "Holy Scripture itself must occupy a central place in the future strategy of the churches and their missions." (emphasis mine).
Cover Artwork for 'Scripture and Strategy.'
In order to do this, Hesselgrave looks at the testimony of Scripture Authors, reviews in broad outline some of the ways in which representatives of church and mission have used (and abused) Scripture in modern times, and makes special note of the ministries who demonstrate that, rightly viewed and used, the Bible itself possesses the highest potential for impacting a postmodern world for Christ.(emphasis mine). The author states categorically, that in spite of past failures in missionary enterprises, "progress seems always to be linked with complete confidence in, and careful examination and utilization of, the revealed Word of God." (p.11) [my emphasis].
Early in the book, Hesselgrave tackles the question of "by whose authority" (p.17) churches and missions face in seeking to evangelize the modern world for Christ. He then traces the rediscovery of Biblical Authority, how modernists have been rethinking Biblical interpretation, hermeneutical methodologies, including the relationship between "meaning then," and "meaning now," addresses the subject of using the Bible "in context," the place of the Bible in Christian ministry - including a look at 'Message and Method' - the process of confirming believers in the Christian faith, and the scope of the Great Commission.
By Chapter Eight of 11 chapters, Hesselgrave comes to what I believe to be the heart of Christian missions and evangelism today, "Counseling Christians Concerning Spiritual Warfare," (pp.120-135).
In this chapter, Hesselgrave reviews the work of Tim Warner, a Bible College Missions professor and minister in the area of Spiritual Warfare.
Hesselgrave describes an approach used by Warner which missiologists refer to as "power encounter." Here he describes Warner's work in the 1980s and 1990s among people in the United States, as well as missionaries and nationals abroad, who faced great spiritual and psychological needs - those who were casualties of the warfare between God and Satan. Many were referred to him by Christian psychologists and counselors in the Chicago area where Warner served at Trinity Evangelical Divinity School. He since aligned himself with Dr. Neil Anderson's Freedom in Christ Ministries.
Both as a theorist and practitioner, Warner gained credibility as an authority on spiritual warfare and, in 1991, the results of years of study and involvement were set forth in a book on the subject, Spiritual Warfare: Victory over the Powers of this Dark World, http://www.amazon.com/Spiritual-Warfare-Victory-Powers-World/dp/0891076077.
Hesselgrave goes on to describe how, in recent years, the primary focus of Warner's thinking and ministry has gradually shifted from "power encounter" to "truth encounter." He says of Warner that "he is no less convinced that there are times when believers must confront Satan and demonic spirits directly in the name and power of the Lord Jesus Christ, but he become increasingly aware of the fact that if God's people are to avail themselves of their resources in Christ they must first understand and believe what it means to be in Christ." (my emphasis.)
Hesselgrave says Warner often quotes one of his college professors who used to say, "People may not live what they profess, but they will always live what they believe."
Hesselgrave continues by saying that only Christians who really understand and believe what the Bible says about those in Christ have a foundation for coping with the world, for victorious living, and for effective ministry. He adds, "By definition, then, the truth encounter precedes the power encounter and constitutes preparation for it." (my emphasis). The author cites Paul's prayer for the believers in Ephesus (Eph. 1:17 - 2:7), which Warner refers to over and over again.
In conclusion, from reading this book, I learned that no matter what methods or techniques of missions and evangelism are employed, either at home or overseas, that Christian believers need not only to prepare themselves with Biblical and theological knowledge, but to be trained in how to present the truth of the Gospel to their hearers by means of 'truth encounter', but also how to deal with the Enemy of Our Souls in the power of the Resurrected Christ in a 'power encounter' so that Christian conversion may be thorough and complete.
** This article was first posted to Devotional Moments with Mike at http://devotionalmoments.blogspot.com  as a final response paper for my candidacy for Master of Arts in Divinty from CLIMB Bible School at www.climbschool.com
 

Rabu, 08 Mei 2013

EAGLES NEST MINISTRIES



 
EAGLES NEST MINISTRIES
Jawaban bagi Indonesia
Indonesia dikenal sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki keragaman suku, budaya dan bahasa daerah. Mayoritas penduduk Indonesia merupakan orang non Kristen dan merupakan negara Muslim terbesar di dunia. Masih ada sekitar 129 suku dari 23 rumpun suku di Indonesia yang sama sekali belum pernah mendengar berita Injil. Gereja Tuhan di Indonesia mungkin telah berupaya memberitakan Injil dalam masyarakatnya namun hasilnya belum optimal. Begitu banyak orang yang menolak berita sukacita tersebut karena menganggap berita tersebut sebagai “kepercayaan asing”. Sebab dibagikan dalam kemasan yang kebarat-baratan, yang mungkin tidak cocok dengan budaya setempat dari masyarakat yang hendak dijangkau. Ada banyak suku yang siap dan terbuka seandainya kita memberitakan berita keselamatan itu dengan menyajikannya sesuai kebiasaan, adat istiadat serta budaya mereka.
Eagles Nest Ministries berdiri 1 Juli 2007 di kota Bandung, salah satunya untuk menjawab tantangan ini. Pelayanan ini dirintis oleh suami istri Dave Broos dan Novie Durant yang merindukan umat Tuhan meresponi Amanat Agung Tuhan (Mat 28:19-20, Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman) untuk menjadi murid dan menjadikan segala bangsa murid Tuhan hingga kerajaan Tuhan diperluas, suatu umat yang bukan “sekedar beragama Kristen” tetapi mengetahui panggilan Tuhan atas hidupnya dan membawa dampak bagi komunitasnya. Dave Broos merupakan hamba Tuhan yang ditahbiskan oleh United Christian Faith Ministries dari Amerika Serikat, ditunjuk sebagai regional director dari Shadow of the Cross di Indonesia (sebuah pelayanan bagi sub kultur di perkotaan), pendoa syafaat Global Prayer Network – Johan Maasbach Wereld Zending dan utusan Injil dari Gereja Oikos Indonesia jemaat Surabaya.
Visi Eagles Nest Ministries adalah “MEMBERITAKAN KABAR BAIK, MEMURIDKAN & MENGUTUS SETIAP ANAK TUHAN UNTUK “MENJADI” GEREJA DIMANA PUN MEREKA BERADA”. Kerinduan kami adalah bekerja bersama dan memperlengkapi semua denominasi gereja, persekutuan, pelayanan Kristen lainnya dalam menyelesaikan amanat agung. Pelayanan ini berjejaring dengan pergerakan pemuridan dan penanaman gereja dunia Zoe Ministries, LK10 dan Outreach Fellowship International.
Missi kami adalah:
  • MEMPERKENALKAN PENGHARAPAN & KASIH BAPA SURGAWI PADA DUNIA TERHILANG
  • MEMULIHKAN & MEMURIDKAN MEREKA YANG BERKOMITMEN UNTUK BERTUMBUH DALAM KRISTUS
  • MELATIH DAN MENGUTUS MURID KRISTUS SEBAGAI AGEN PERUBAHAN KE SELURUH DUNIA
  • MELIHAT TERANG TUHAN BERSINAR DIMANA-MANA MENERANGI DUNIA SAMPAI TUHAN DATANG KEMBALI

Kami menyadari bahwa kami tidak bisa bekerja sendiri tetapi diperlukan kebersamaan dan kesadaran bersama akan kehendak Tuhan. Diperlukan sebuah kesehatian dan kesatuan (meski kita berbeda organisasi tapi satu dalam Tuhan Yesus) agar kita dapat berfungsi sebagai tubuh Kristus yang menjadi berkat dan dampak bagi mereka yang belum mengenal Tuhan.
Bagaimana Anda dapat menjadi rekan kami?
Keberhasilan pelayanan ini berarti juga keberhasilan umat Tuhan di Indonesia. Roma 10:13-15,”Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia jika tidak ada yang memberitakanNya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakanNya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis:”Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” Kami mengajak Anda untuk dapat terlibat bersama dalam menjangkau jiwa terhilang melalui 3D
DIRI
Bagi mereka yang mau terlibat dalam mewartakan Injil, pemuridan, penanaman dan pengembangan gereja. Kami memberi diri untuk memperlengkapi baik seorang pribadi maupun gereja atau persekutuan yang hendak bermultiplikasi atau menanggapi amanat agung. Bukan jumlah orang tetapi kesediaan menanggapi panggilan Tuhan adalah tujuan kami. Kami memiliki bahan-bahan pemuridan yang dapat digunakan baik untuk pribadi, persekutuan maupun gereja yang hendak bertumbuh.
DOA
Anda dapat berdoa syafaat keluarga kami dalam memenuhi panggilan Tuhan dalam kehidupan kami. Kami juga menyediakan blog yang berisi berita dan pokok doa bagi suku-suku terabaikan baik di Indonesia maupun mancanegara.
DANA
Bagi mereka yang mau mendukung kami agar kami bisa pergi memperlengkapi umat Tuhan maupun gereja Tuhan di daerah terpencil atau tak mampu hingga kami dapat memperlengkapi dan mengutus lebih banyak lagi anak Tuhan dalam pemuridan dan perintisan gereja. Bagi yang terbeban dapat menghubungi kami lebih lanjut.
Saya percaya Anda dapat menanggapi salah satu atau bahkan ketiga hal tersebut sebagai anggota tubuh Kristus yang telah mengalami kasih karunia dan anugerah keselamatan. Anda dapat merenungkan dan mendoakan ke tiga hal tersebut demi menjangkau mereka yang berseru,”Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami.” (Kis 16:9). Dapatkah Anda mendengar seruan mereka yang terhilang? Tuhan menunggu partisipasi dan pengabdian Anda kepadaNya.
Salam dan doa,
Dave Broos
Kontak kami dapat melalui inbox Facebook atau direct message Twitter, email: davebroos@yahoo.co.uk , telpon 022-92050322 atau SMS 087832744286.